Halaman

Jumat, 04 November 2011

Belajar Mensyukuri Nikmat Hujan

Tik...tik...tik... bunyi air hujan kembali terdengar di atas genting rumah kita. setelah sekian lamanya menanti datangnya tetesan-tetesan air yang penuh barakah, kini nikmat Allah yang sungguh Luar biasa dapat kembali kita rasakan bersama...

Alhamdulillah,,, para petani bersorak gembira memuji pada yang Maha Kuasa,, karena kesempatan mereka untuk menanamkan kembali tanaman di sawah ladang garapannya sudah ada di depan mata...

Kita tahu pada mulanya Allah menciptakan bumi ini, belum ada apa pun-baik semak belukar maupun tanaman karena belum ada manusia yang mengusahakannya. Belum ada hujan. Setelah Allah menciptakan manusia, baru hujan turun ke bumi. Ada tiga hal yang biasanya terjadi sebelum kita menerima hujan berkat:

Baca Selengkapnya >>
1. Belum ada apa pun. Kita tidak melihat sesuatu yang bisa kita lakukan. Rasanya benar-benar seperti bertemu dengan jalan buntu. Padahal kita sudah meminta bantuan kepada orang-orang terdekat. Lalu, berdoa dan memohon dukungan doa. Tetapi, tak sesuatu pun terjadi.
2. Kabut naik ke atas bumi. Semua masalah sepertinya bertambah dan menumpuk. Mungkin setelah di-PHK, tidak punya pekerjaan, anak masuk rumah sakit, dan keluarga terlilit utang. Rasanya “suhu” di sekitar kita naik. Kita kewalahan. Tetapi, ini waktu yang tepat untuk Kita tersenyum dan tetap bersyukur kepada Allah. Mengapa? Lihat poin ketiga.
3. Membasahi seluruh permukaan bumi. Hujan berkah segera tercurah dalam hidup kita. Allah mengizinkan kita mengalami hal tersebut supaya membawa kitaa pada posisi yang tepat untuk menerima hujan berkah. Mendung menebal, udara memanas, dan membawa uap air naik ke langit sehingga titik-titik hujan berlimpah ruah ke bumi.
Keadaan membawa kitaa pada titik terburuk. Namun, dalam pandangan Allah ini untuk membawa kita pada posisi tepat untuk menerima hujan berkah-Nya. Masalah boleh datang. Kesulitan tak kunjung reda. Tetapi, Kita masih tetap bisa tersenyum dan bersyukur karena Allah memakainya untuk membawa Anda menikmati hujan berkah-Nya. Inilah letak kebergantungan kita kepada-Nya. Siang ini berdoalah seperti ini, “Ya Allah, aku percaya kepada-Mu. Aku menyerahkan semuanya ke dalam tangan-Mu. Aku percaya Engkau bersamaku. Terima kasih, Robb. Amin.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar